Minggu, 02 Agustus 2009

Pengertian Interaksi Manusia-Komputer


Ketika komputer pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 50-an, mesin ini sangat sulit dipakai dan sangat tidak praktis. Hal demikian karena waktu itu komputer merupakan mesin yang sangat mahal dan besar, hanya dipakai dikalangan tertentu, misalnya para ilmuwan atau ahli-ahli teknik.
Setelah komputer pribadi (PC) diperkenalkan pada tahun 70-an, maka berkembanglah penggunaan teknologi ini secara cepat dan mengagurnkan ke berbagai penjuru kehidupan (pendidikan, perdagangan, pertahanan, perusahaan, dan sebagainya). Kemajuan-kemajuan teknologi tersebut akhirnya juga mempengaruhi rancangan sistem. Sistem rancangan dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan pemakai, sistem harus mempunyai kecocokkan dengan kebutuhan pemakai atau suatu sistem yang dirancang harus berorientasi kepada pemakai. Pada awal tahun 70-an ini, juga mulai muncul isu teknik antarmuka pemakai (user interface) yang diketahui sebagai Man-Machine Interaction (MMI) atau Interaksi Manusia-Mesin.
Pada Man-Machine Interaction sudah diterapkan sistem yang "user friendly". Narnun, sifat user friendly pada MMI ini diartikan secara terbatas. User friendly pada MMI hanya dikaitkan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan estetika atau keindahan tampilan pada layar saja. Sistem tersebut hanya menitik beratkan pada aspek rancangan antarmukanya saja, sedangkan faktor-faktor atau aspek-aspek yang berhubungan dengan pemakai baik secara organisasi atau individu belum diperhatikan [PRE94].
Para peneliti akademis mengatakan suatu rancangan sistem yang berorientasi kepada pemakai, yang memperhatikan kapabilitas dan kelemahan pemakai ataupun sistem (komputer) akan memberi kontribusi kepada interaksi manusia-komputer yang lebih baik. Maka pada pertengahan tahun 80-an diperkenalkanlah istilah Human-Computer Interaction (HCI) atau Interaksi Manusia-Komputer.
Pada HCI ini cakupan atau fokus perhatiannya lebih luas, tidak hanya berfokus pada rancangan antarmuka saja, tetapi juga memperhatikan semua aspek yang berhubungan dengan interaksi antara manusia dan komputer. HCI ini kemudian berkembang sebagai disiplin ilmu tersendiri (yang merupakan bidang ilmu interdisipliner) yang membahas hubungan tirnbal balik antara manusia-komputer beserta efek-efek yang terjadi diantaranya.
Oleh Baecker dan Buxton [dalam PRE94] HCI ini didefinisikan sebagai "set of processes, dialogues, and actions through -which a human user employs and interacts with computer". ACM-SGCHI [dalam PRE94] lebih jauh menuliskan definisi tentang HCI sebagai berikut:
*human-computer interaction is a discipline concerned with the design, evaluation and implementation of interactive computing system for human use and with the study of major phenomena surrounding them. "
Dengan demikian terlihat jelas bahwa fokus perhatian HCI tidak hanya pada keindahan tampilannya saja atau hanya tertuju pada tampilan antarmukanya saja, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek pamakai, implementasi sistem rancangannya dan fenomena lingkungannya, dan lainnya. Misalnya, rancangan sistem itu harus memperhatikan kenyamanan pemakai, kemudahan dalam pemakaian, mudah untuk dipelajari dlsb.
Tujuan dari HCI adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya. Ketergunaan (usability) disini dimaksudkan bahwa sstem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok.
Pendapat Preece, J. di atas didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa kepentingan pemakai sistem harus didahulukan, pemakai tidak bisa diubah secara radikal terhadap sistem yang telah ada, sistem yang dirancang harus cocok dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
Selanjutnya, dalam berinteraksi dengan komputer, para pemakai pertama kali akan berhadapan dengan perangkat keras komputer. Untuk sampai pada isi yang ingin disampaikan oleh perangkat lunak, pemakai dihadapkan terlebih dahulu dengan seperangkat alat seperti papan ketik (keyboard), monitor, mouse, joystick, dan lain-lain. Pemakai harus dapat mengoperasikan seperangkat alat tersebut. Selanjutnya, pemakai akan berhadapan dengan macam-macam tampilan menu, macam-macam perintah yang terdiri dari kata atau kata-kata yang harus diketikkannya, misalnya save, copy, delete, atau macam-macam ikon. Peralatan, perintah, ikon dan lain-lain yang disebutkan di atas dikenal dengan nama interface (antarmuka). Interface ini merupakan lapisan pertama yang langsung bertatap muka dengan pemakai.
Sistem interaksi itu sendiri juga merupakan bagian dari sistem komputer yang dibuat, sehingga memungkinkan manusia bermteraksi dengan sistem komputer se-efektif mungkin guna memanfaatkan kemampuan pengolahan yang tersedia pada sistem komputer.

Fenomena CMS dalam Kaitannya dengan Perkembangan Interface pada Aplikasi Web

Salah satu media dalam interaksi manusia dan komputer adalah userinterface. User interface sebagai salah satu bagian dari sebuah perangkat lunak mempunyai peranan penting dalam membantu kita untuk mengerti apa yang terjadi di antara pengguna dan sistem juga menerjemahkan tujuan dan apa yang diinginkan oleh user serta apa yang harus dikerjakan oleh sistem.

Interface harus dirancang agar memenuhi prinsip usability (kegunaan) namun juga tidak mengurangi nilai ergonomiknya. Kini ragam interface pengguna sudah semakin banyak, salah satunya adalah iconic interface yang menggunakan gambar sebagai simbol. Seiring perubahan zaman dimana aplikasi berbasis web lebih mendominasi dan menyamai aplikasi desktop dari segala hal termasuk interface. Memungkinkan interface ini untuk diterapkan pada aplikasi berbasis web.

Aplikasi yang banyak menggunakan Iconic Interface ini adalah aplikasi content Management System (CMS). Aplikasi seperti ini banyak dimiliki oleh berbagai situs, seperti situs jejaring sosial, portal berita, e-learning dan masih banyak lagi. Kata kunci : Usability, Interface, Icon, Gambar.

Interface adalah penghubung antara suatu sistem dengan penggunanya, juga merupakan hal pertama yang dilihat oleh pengguna. Interface harus dapat memberi kesan pertama yang baik pada pengguna. Dengan menggunakan interface yang baik maka kinerja pengguna akan meningkat karena interfacelah yang mengarahkan pengguna untuk mencapai tujuannya. Sama halnya dengan iconic interface yang dibuat bukan tanpa maksud dan alasan tertentu. Iconic interface ini lebih sering digunakan untuk aplikasi Content Management System yang notabene hanya digunakan oleh pengguna tertentu saja.

Apa Itu CMS . . . ???
Nah Ini dia Penjelasannya CMS adalah CMS (singkatan dari Content Management System) adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengelola website, seperti update dan maintenance, sehingga bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.

Beberapa jenis CMS yang mudah dipelajari antara lain :

Mambo-mambo yang cukup tua dalam CMS. Mambo merupakan software CMS gratis yang telah banyak pengembangan. Mambo telah tersedia banyak themes, modul dan add on. Mambo merupakan software CMS web portal.

Jomla Merupakan CMS yang berbasis web portal yang banyak di gunakan oleh pembuat web site. Sama seperti mambo, Jomla juga memiliki banyak dukungan seperti template, modul dan add on tambahan. Jombla merupakan turunan dari CMS Mambo. Mambo dan Jomla memiliki kelebihan tampilan yang bagus dan mudah dalam menginstalan dan mendesain ulang web.

WordPress (CMS Blog ) WordPress merupakan CMS untuk membuat website blog. Worpress dapat di digunakan lansung dengan mendaftarkan diri di http://www.wordpress.com/. Setelah mendaftar, web blog kita langsung tercipta dan dapat di akses langsung dengan menggunakan pasword yang diberikan oleh WordPress. WordPress berafiliasi dengan Yahoo. Banyak theme dan template gratisan yang dapat didownload untuk mempercantik tampilan WordPress anda. Namun jika anda ingin yang full gratis WordPress juga telah menyediakan theme yang cukup cantik, dan domain anda harus menjadi sub domain dari WordPress dot com.

Blogspot ( CMS Blog ) Seperti WordPress, membuat blog dengan Blogspot sangat mudah,bahkan untuk para pemula, hal ini karena Blogspot mendukung penggunaan Bahasa Indonesia. Disamping itu CMS ini berafiliasi dengan google sehingga bagi yang ingin tau cara membuat blog dengan bertanya pada portal google.co.id pasti langsung ditawari membuatnya melalui Blogspot, widged pada Blogspot juga cukup komplit, yang masih kurang banyak mungkin theme-nya. Pasword pada blog spot dibuat sendiri sehingga mudah diingat, beda dengan WordPress yang menggunakan sandi yang telah ditentukanya.

Oscommerce & Prestashop (CMS E-Comerce)Oscommerce & Prestashop merupakan CMS ecommerce yang cukup banyak di gunakan oleh banyak perusahaan online. Oscommerce telah memiliki fitur-fitur tambahan unutk sebuah web penjualan online. Cukup mudah untuk dipelajari, namun sayang belum menyediakan layanan gratis untuk meng-online-kanya sehingga harus menggunakan layanan lain untuk dapat mencoba meng-online-kanya.

CMS yang di sebutkan di atas merupakan cms yang gratis dan opensource yang dapat di download di website nya masing-masing,selamat mencoba.

Core Processor di Masa Depan
Ahli peneliti Intel mengungkapkan bahwa pengembang software perlu untuk mempertimbangkan perubahan kode-kode program untuk platform hardware yang mereka buat guna mempersiapkan core processor computer yang banyak.

Hasil penelitian trsebut merupakan penelitian dari Intel yang dipimpin oleh Anwar Ghuloum, seorang kepala engineer di Laboratorium Microprocessor Technology Intel. Ghuloum mengungkapkan bahwa dia sudah berbicara dengan para pengembang software untuk meningkatkan performance guna menyesuaikan dengan penambahan core processor di masa mendatang. Ghuloum menambahkan, akan muncul ratusan dan bahkan ribuan core processor yang didesain luar biasa.

Dalam program untuk memperbesar angka core processor, pengembang software perlu untuk melihat kembali board algoritma program. Pengembang juga harus mempertimbangkan bagian kode program mana saja yang dapat diubah, termasuk bahasa pemrograman, library, dan metodologi pembuatannya. Pada intinya, pengembang software harus memikirkan bagaimana mengembangkan algoritma yang sesuai dengan ratusan atau bahkan ribuan core yang akan datang.

Para pengembang setidaknya perlu bekerja dalam lingkungan computer performance tinggi, seperti pengembang yang bekerja di perusahaan minyak dan gas telah familiar dengan pengembangan core processor yang banyak. Selain itu, Intel yang juga berlaku sebagai pembuat chip telah mengembangkan sebuah bahasa pemrograman yang disebut Ct. Bahasa pemrograman Ct tersebut khusus dikembangkan untuk multicore computing.

Pengembang software dapat membuat aplikasi yang siap dijalankan di platform dari Intel atau AMD (Advanced Micro Devices), dengan bahasa Ct, yang merupakan ekstensi dari bahasa pemrograman C/C++. Bahasa Ct akan secara otomatis melakukan partisi untuk menjalankan program dalam core yang spesifik, seperti menulis hanya ke dalam computer single core. Pengembang software dapat menyerahkan masalah partisi ke compiler Ct dan menjalankan program secara parallel.

Compiler Ct yang dikembangkan oleh Intel akan memotong kode program untuk dijalankan di core yang terpisah berdasarkan tipe data dan operasional pengaturan data. Intel juga telah mengembangkan sebuah interface aplikasi program untuk compiler tersebut.